Masa Depan adalah Pembaharuan Di Masa Kini
_oOo_
John Calvin melihat kehidupan di masa kini sebagai sebuah pembuangan (exile). Bahkan Calvin melihat kehidupan di masa kini sebagai penuh penderitaan dan kesia-siaan belaka. Walaupun dalam hidup ini ada kesenangan dan kenikmatan yang ditawarkan oleh dunia, tetapi kita harus memperlakukannya dengan kewaspadaan supaya kita tidak mengasihi dunia ini. Bagi Calvin, ketika hidup di masa kini dan mempunyai pengharapan di masa depan (kehidupan kekal) adalah ciri yang membedakan orang Kristen dengan yang lain. Pandangan Calvin mengenai masa kini sangatlah kontras dengan kehidupan di masa depan, akan tetapi itu tidak berarti bahwa kita harus menarik diri sepenuhnya dari dunia ini. Calvin ingin agar ketika kita menjalani hidup di masa kini sambil terus menghargai anugerah dan berkat yang Allah berikan di masa kini dengan tetap mengarahkan hati kita kepada Kristus (masa depan).
Sebagai orang Kristen ketika kita menjalani hidup ini dengan melakukan apapun di tengah-tengah sekolah, pekerjaan, keluarga, Gereja, dan masyarakat, kita harus menyadari bahwa semuanya itu tidak bisa lepas dari Kekekalan Kerajaan Sorga di masa depan. Pengharapan kita akan keselamatan dari Tuhan Yesus di masa depan haruslah menjadi kekuatan sekaligus penghiburan bagi kita ketika kita menjalani hidup di masa kini. Memang selama menjalani hidup di masa kini di dalam dunia yang berdosa ini adalah sangat sulit untuk menyangkal diri dan mengekang hawa nafsu dan membaktikan seluruh hidup kita kepada Allah, ini hal yang sangat sulit. Tetapi ketika kita melihat pengharapan di masa depan, di dalam Surat 1 Tesalonika 4:16-18, di mana kedatangan Kristus yang kedua kalinya akan menyadarkan kita bahwa pengharapan Kristiani di masa depan telah membuat perjuangan kita di dunia masa kini ini tidaklah sia-sia dan sekaligus juga penghiburan untuk kita selama kita melewati pergumulan hidup di masa kini. Seluruh gemerlap dunia dan kesulitan di masa kini tidaklah dapat dibandingkan dengan sukacita sorga di masa depan di dalam Yesus Kristus. Jika orang Kristen menyadari ini, maka kosekuensinya adalah pengharapan di masa depan akan selalu menjadi pembaruan dalam hidupnya di masa kini.
[ Ranto
]

Persekutuan Studi Reformed
07 Maret 2016