HYPNOTHERAPY
_oOo_
Hypnotherapy adalah Therapy dengan bantuan hypnosis.
Hypnosis sebenarnya sudah setua munculnya sorcery, magic dan kedokteran. Abad 18 Franz Mesmer dokter dari Vienna telah memakai dan kemudian mempopulerkan dalam kedokteran. Saat itu disebut sebagai occult force yang disebut “animal magnetism” yaitu kekuatan yang mengalir melalui hypnotist kepada clientnya. Tahun 1880’s Ambroise Aguste Liebeault seorang dokter Prancis mengembangkan pemakaian hypnosis dan menarik perhatian prof. Hippolyte Berheim dari Strasbourg sehingga diterima sebagai metode membangkitkan psychological medicated responses untuk suggestion/sugesti (a process through which an idea is brought to the mind because of its connection or association with an idea already in the mind). Pada waktu yang bersamaan, hypnosis juga dipelajari oleh Sigmund Freud dari Austria untuk menangani client Neurotics. Prinsipnya adalah “recalling disturbing events that they had apparently forgotten.” Baginya, hypnotherapy tak lain daripada free-associative techniques dalam psycho-analytic practice-nya.
Catatan: hampir seluruh technique counseling tergantung pada kemampuan menciptakan free-association di mana verbal skill dari konselor mampu menciptakan suasana percakapan yang condusive (a.l client tanpa takut atau tanpa pertimbangan yang masak meresponi kata-kata konselor) di mana client secara natural membangun association atau connection antara kata atau kalimat yang diucapkan konselor dengan hal-hal yang mengingatkan dirinya akan pengalaman tertentu pada masa lampau, yang tersimpan di alam Preconsciousness bahkan Unconsciousness.
Hypnosis membuat client willing/mau dan cooperative dengan therapist. Techniquenya bisa bermacarn-macam, a.l:
-
Menciptakan ketidak-sadaran seperti seorang yang tertidur tetapi masih memiliki sarana-sarana untuk berinteraksi dengan therapistnya. Nah, association sambungan tersebut memang sengaja diciptakan melalui percakapan yang nyaman yang disukai atau dinikmati client ditengah proses di mana therapist dan client bekerja-sama untuk menolong client masuk ke dalam fase relax sampai siap untuk tutup mata dan tertidur. Ini membutuhkan cooperation dari client yang memang mau menurut setiap permintaan dari therapist (mis: relax, mematikan setiap senses-nya dari responses-nya atas objek-objek dalam kesadarannya, menurut untuk membayangkan apa yang diminta therapistnya, dst) sampai client mengalami hypnotic trance.
-
Tetap memelihara kesadaran client tetapi dengan skill, therapist menaklukkan resistensi client dalam segala bentuknya. Dalam konteks ini, hypnosis sebenamya tak lain daripada penguasaan pikiran client. Therapist yang mempunyai kekuatan fikiran yang lebih lengkap dan universal menghadirkan fikiran tersebut melalui berbagai technique komunikasi (yang positive a.l: listening, reflective listening, empathy, understanding, acceptance dsb) (yang negative a.l: penciptaan suasana, repetition kata dan pemakaian nada suara-suara tertentu sampai clients ready to be brain washed) memotong alur fikir client yang tidak kehendaki, dan memberikan “alternative” fikiran-fikiran yang baru seperti yang dikehendaki therapist.
(Tulisan ini, disalin dari materi kuliah Pdt. Yakub B. Susabda. Ph.D.)
[ Gogona
]

Persekutuan Studi Reformed
Notes
1
Medical method dengan anesthesia is OK, tetapi psychological method untuk therapy sulit dibenarkan karena manusia harus bertanggung-jawab menyelesaikan persoalan hidupnya dalam kesadarannya. Untuk itu, setiap individu, termasuk anak-anak harus ditolong, dalam keadaan sadar, sesuai dengan level kesanggupannya.
2
Banyak magicians yang dipakai Satan tanpa ia sadari oleh karena proses belajar magic yang melibatkan hal-hal yang “tidak natural” yang sudah dipakai Satan. Mari kita sadar dan objective, mana mungkin David Coperfield dapat memindahkan 200 individu (punya kekuatan supranatural) dari tempat duduknya ke tempat duduk di seberang, tanpa mereka sadari??? Itu bukan sulap, tetapi Satan yang menghadirkan kekuatannya melalui approach entertainment sehingga manusia menyukai dan tidak punya prejudice terhadap Satan (at least aspek-aspek kehadiran dan karyanya).