“...sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya, untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,” tulis Paulus, Ef. 5:25-26.

Kata “church” berasal dari kata Yunani yang artinya “milik Tuhan.” Ini bukan terjemahan langsung, tapi pemaknaan dari kata Yunani yang sering digunakan dalam Perjanjian Baru. Kata itu adalah ekklesia (Latin: ecclesia). Arti asli Yunani-nya adalah “yang dipanggil keluar.”

Ada 115 kata “ekklesia” di Perjanjian Baru. Pada kota-kota kuno Yunani, “ekklesia” adalah sebutan bagi Majelis Warga yang “dipanggil keluar” dari keseluruhan populasi dan berkumpul bersama untuk bertransaksi tentang aturan-aturan negara. Jadi, itu suatu majelis yang sifatnya ilegal (tidak resmi). Kata ini digunakan dalam makna demikian pada Kisah. 19:32, 39, 41. Dalam Septuaginta, kitab Perjanjian Lama bahasa Yunani, kata itu diterapkan kepada Jemaat Israel yang dipanggil keluar dari tanah Mesir dan dibawa bersama sebagai umat Tuhan. Ref. Kis 7:38. Jadi, menunjuk kepada Jemaat Israel.

Kita seharusnya melihat bahwa gereja bukan sebagai penemuan manusia atau institusi duniawi, tetapi sebagai ciptaan Yesus Kristus sendiri, yang mengumumkan, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya,” Matius 16:18.

Sebagai orang Kristen, ketika Anda sadar bahwa gereja adalah sebuah institusi yang langsung diciptakan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus, sebagaimana “keluarga” yang juga sebuah institusi yang langsung diciptakan oleh Bapa, sejauhmanakah Anda telah ikut serta menciptakan dan merasakan semangat kekeluargaan di dalam pergerakan gereja Anda? Atau, apakah “berita keselamatan” yang diberitakan gereja Anda telah Anda hidupkan di dalam aktifitas keluarga Anda?

 

Terpujilah Kristus. Amin.

08 Mei 2019