Renungan Harian, Jumat 18 Maret 2022.
Selamat Pagi,
Renungan bacaan kita pada hari ini adalah sebagai berikut:
“Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya”. (Yeremia 4:23)
TUHAN membawa Yeremia suatu penglihatan akan kengerian kehancuran yang akan menimpa bangsanya Yehuda. Berkali-kali Yeremia mengatakan, “Aku melihat..., Aku melihat..., Aku melihat..., Aku melihat..., Aku mendengar” (Yer. 4:23-26, 31). Murka Allah atas Yehuda, jikalau mereka menolak untuk bertobat dan kembali mengasihi Tuhan maka Tuhan akan menghukum dan meninggalkan Yehuda, dan seluruh wilayah Yehuda akan berbalik kepada kondisi atau keadaan sebelum penciptaan yaitu “campur baur/tidak berbentuk” (formless/tohu) dan “kosong” (empty/wabohu). Tohuwabohu adalah istilah yang sama dengan Kejadian 1:2 yaitu “bumi belum berbentuk (tohu) dan kosong (wabohu),” yaitu ketidak-beraturan, kekacauan dan kekosongan yang tak terkatakan. Siapakah yang dapat tahan dan hidup dalam keadaan tohuwabohu ini? Dalam konteks penciptaan maka apa yang Yeremia lihat ini justru berbalik dengan apa yang Allah lihat. Yeremia melihat hal yang tidak baik/kekacauan (chaos), tetapi berbalik dengan apa yang Allah lihat pada awal penciptaan yaitu “sungguh amat baik”. (Kej. 1:31)
Mari kita tinggalkan kebodohan, kebebalan dan keras kepala kita untuk tidak kembali kepada Tuhan. “Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian!...” (Yer. 4:22, band. Matius 5:27-28).
Selamat beraktifitas dan salam sejaro (sehat jasmani dan rohani).
Tuhan memberkati.
[ Mulatua Silalahi
]

Persekutuan Studi Reformed