Renungan Harian, Selasa 7 Juni 2022
 
Selamat pagi,
renungan bacaan kita pada hari ini adalah sebagai berikut:
 
Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.” (Yeremia 9:23-24).
 
Pilihan Yehuda untuk bermegah di dalam jalannya sendiri hanyalah menghasilkan kejahatan, penindasan, hidup saling menipu dan memfitnah (Yer. 9:3-6). Mereka tidak lagi mendengarkan suara TUHAN melainkan hanya menuruti kedegilan hati mereka dan mengikuti para Baal (Yer. 9:13-14). Pada akhirnya mereka tidak akan pernah menemukan kebahagian yang sejati melainkan hanyalah ratapan, kehancuran, kemalangan dan bahkan maut. “Maka dengarlah firman TUHAN, hai perempuan-perempuan, biarlah telingamu menerima firman dari mulut-Nya; ajarkanlah ratapan kepada anak-anakmu perempuan, dan oleh setiap perempuan nyanyian ratapan kepada temannya:” (Yer. 9:20)
 
Maka perkataan TUHAN kepada Yehuda, “Janganlah orang bijaksana bermegah…, janganlah orang kuat bermegah…, janganlah orang kaya bermegah…” adalah hal yang tidak TUHAN sukai. Sebaliknya tiga hal yang TUHAN sukai dan Dia lakukan di bumi adalah kasih setia, keadilan dan kebenaran.
 
Kasih setia/Hesed adalah kasih yang bertahan, kasih yang presistensi (gigih/tidak menyerah), berkemauan untuk mengampuni dan tak bersyarat.
 
Hal yang kedua adalah Tuhan menyukai keadilan/mispot di bumi, artinya memerintah dengan adil. Keadilan-Nya bersifat yuridis yakni keadilan yang menguntungkan (remunerative justice) (Maz. 11:7, 58:11) dan keadilan yang bersifat membalas (retributive justice) (Maz. 97:2, Yes. 5:16).
 
Hal ketiga adalah TUHAN menyukai kebenaran (sedaqah/righteousness/diakosune). Istilah dikaiosis menunjuk kepada tindakan Tuhan yang menyatakan bahwa manusia bebas dari kesalahan dan dapat diterima oleh-Nya.
 
Renungkan, TUHAN ingin umat-Nya dan juga Gereja-Nya menggambarkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi bukan keegoisan, harga diri ataupun keinginan kedagingannya. Kasih setia, keadilan dan kebenaran tidak hanya membawa kebahagian, berkat bagi kita sendiri melainkan juga sesama kita.
 
Selamat beraktifitas dan salam sejaro (sehat jasmani dan rohani).
Tuhan memberkati.
[ Mulatua Silalahi ]
Persekutuan Studi Reformed
 
Pin It
 

 
Copyright © Persekutuan Studi Reformed
 
 
Persekutuan Studi Reformed
Contact Person: Sdri. Deby – 08158020418
 
About Us  |   Visi  |   Misi  |   Kegiatan