Renungan Harian, Rabu 22 Juni 2022.
MENCARI-CARI ALASAN
 
Selamat pagi.
Sangat jelas bahwa Yeremia telah mencari-cari alasan untuk menolak penunjukkan dirinya sebagai seorang nabi. Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda,” Yeremia 1:6. Apakah Yeremia salah dengan sikapnya ini? Kenapa Tuhan Allah tidak menjadi murka atas penolakan Yeremia? Apakah Allah lemah terhadap penolakan Yeremia?
 
Sikap mencari-cari alasan untuk menolak tugas nabi juga dilakukan oleh Yesaya (Yes. 6:5) dan Musa (Kel. 3:11). Bagaimanapun, kita sebagai anak-anak Tuhan harus sepakat bahwa sikap mencari-cari alasan untuk menolak suatu tugas dalam melayani Tuhan adalah sikap yang salah.
 
Dasar dari sikap “mencari-cari alasan” yang dilakukan oleh Yeremia, Musa dan Yesaya, bukanlah karena mereka tidak percaya kepada Tuhan, melainkan karena mereka sadar bahwa tugas yang diberikan Tuhan kepada mereka adalah tugas yang sangat berat, yaitu mereka harus menentang para penguasa negeri. Itulah maka Tuhan menguatkan hati para nabi ini dengan cara-cara yang tidak biasa pula. Tuhan menjamah mulut Yeremia, dan berfirman: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu,” Yeremia 1:9.
 
Tuhan Yesus MENCELA orang Kristen yang suka mencari-cari alasan di saat Tuhan mengajak mereka untuk melayani. Lihat saja Mat. 19:21-22, Mrk. 10:21-22, dan Luk. 9:59-61. Bahkan, Yesus dengan tegas berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah,” Lukas 9:62.
 
Kita harus mengingat prinsip ini, pertama, jika Tuhan mau memakai seseorang maka Tuhan akan meyakinkan orang itu. Sebab, orang yang Tuhan panggil untuk menjadi hamba Tuhan seringkali menyangkali tanda-tanda yang diberikan Tuhan kepadanya, malahan kadang sampai bertahun-tahun sampai akhirnya orang itu mau memenuhi atau menggenapi panggilan Tuhan itu.
 
Kedua, ini adalah penghiburan bagi kita, yaitu Tuhan akan memperlengkapi kita. Tidak ada satu pun dari kita yang sempurna untuk panggilan-Nya itu, tapi Tuhan akan mempersiapkan kita. Ketiga, ini yang paling penting, yaitu mentaati apa yang Tuhan mau untuk kita harus lakukan. Kita harus taat!
 
Terpujilah Kristus. Amin.
[ Gogona Gultom ]
Persekutuan Studi Reformed
 
Pin It
 

 
Copyright © Persekutuan Studi Reformed
 
 
Persekutuan Studi Reformed
Contact Person: Sdri. Deby – 08158020418
 
About Us  |   Visi  |   Misi  |   Kegiatan