Renungan Harian, Rabu 06 Juli 2022.
KENAPA KITA MUDAH KECEWA KEPADA TUHAN?
Selamat pagi.
Pernahkah Anda merenungkannya, apa yang menjadi dasar, kenapa, jikalau Tuhan tidak memberikan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan, kita menjadi kesal, bahkan bisa sangat marah? Layakkah kita kecewa dan marah kepada Tuhan?
Ketahuilah, tanpa kita sadari, kita sudah dikuasai oleh pemikiran dunia, yakni “we deserve the best” (kita berhak/pantas mendapat yang terbaik). Jadi, ketika Tuhan memberikan kepada kita yang kita anggap tidak baik, respon kita adalah, “Tuhan tidak adil,” lalu kita kecewa dan marah kepada Tuhan. Padahal Alkitab jelas mengatakan bahwa kita sudah sepantasnya mendapatkan maut, HANYA MAUT, “sebab upah dosa ialah maut,” Roma 6:23.
Tertulis dalam Alkitab, “TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak,” Mazmur 14:2-3.
Sesungguhnya, selalu saja, kesadaran kita KESULITAN UNTUK MELIHAT bahwa hal-hal baik yang Tuhan berikan adalah anugerah, itulah kenapa kesadaran kita selalu saja cepat merespon semua yang baik yang Tuhan berikan itu dengan, “O memang aku pantas mendapatkannya.” Itulah kenapa kita tidak pernah bertanya, “Tuhan, kok aku diberikan hal yang baik ini”?
Ketika Anda memperoleh kesempatan kuliah di kampus yang baik, pernahkah Anda bertanya, “Tuhan, mengapa Engkau berikan aku kuliah di kampus yang baik ini"? Atau, ketika Anda memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dengan gaji yang besar, pernahkah Anda bertanya, “Tuhan, mengapa Engkau berikan aku gaji yang besar ini, aku selayaknya tidak mendapatkan semua yang baik ini”?
Ya, entah mengapa, untuk segala anugerah Tuhan yang baik itu, respon dari kesadaran kita langsung saja menganggap bahwa itu adalah hak kita, sudah sepantasnyalah Tuhan berbuat seperti itu. Tetapi, begitu ada yang tidak kita suka, kesadaran kita pun langsung saja kecewa dan marah kepada Tuhan.
Ketika Anda mendapatkan yang baik dari Tuhan, MAMPUKAH Anda bertanya, “Tuhan, mengapa aku mendapat ANUGERAH yang baik ini, aku sungguh tidak layak”?
Terpujilah Kristus. Amin.
[ Gogona Gultom
]

Persekutuan Studi Reformed