Renungan Harian, Selasa 09 Agustus 2022
Selamat pagi,
renungan bacaan kita pada hari ini adalah sebagai berikut:
“Dan jika mereka sungguh-sungguh belajar cara hidup umat-Ku sehingga bersumpah demi nama-Ku: Demi TUHAN yang hidup, seperti tadinya mereka mengajar umat-Ku untuk bersumpah demi Baal, maka mereka akan dibangun di tengah-tengah umat-Ku” (Yeremia 12:16).
Yeremia 12:7-17 adalah jawaban TUHAN kepada Yeremia mengenai keadilan-Nya. Keadilan-Nya tidak hanya ditujukkan kepada orang fasik tetapi juga berlaku bagi umat-Nya. Maka sekalipun umat TUHAN adalah tempat kediaman-Nya, negeri milik-Nya dan buah hati-Nya, tetapi karena kefasikan Yehuda maka TUHAN tetap menghukum Yehuda, “Aku telah meninggalkan kediaman-Ku, telah membuangkan negeri milik-Ku; Aku telah menyerahkan buah hati-Ku ke dalam tangan musuhnya” (Yer. 12:7). Mengapa demikian? karena mereka telah berubah setia, yang dahulu mereka adalah kawanan domba Allah maka sekarang telah berubah menjadi kawanan singa di hutan yang terus mengeraskan suaranya menentang Allah (ayat 8). Mereka berubah menjadi kawanan burung belang, burung-burung buas yang liar, tidak bisa dijinakkan dan bahkan menyerang hamba-Nya (ayat 9). Pada akhirnya TUHAN membiarkan kepunyaan-Nya dirusak, dihina oleh bangsa lain dan kebun anggur-Nya menjadi seperti padang gurun yang tandus, sunyi sepi, tidak menghasilkan buah (Yer. 12:10-13).
Akan tetapi Sang Hakim yang adil yakni TUHAN atas seluruh bumi akan memberikan pengampunan kepada orang-orang pilihan-Nya. “…bahwasanya Aku akan mencabut mereka dari tanah mereka dan Aku mencabut kaum Yehuda dari tengah-tengah mereka. Tetapi setelah Aku mencabut mereka, maka Aku akan menyayangi mereka kembali...” (Yer. 12:14-15) Mereka akan menerima pengampunan TUHAN dan kembali menerima hak-hak istimewa rohani mereka sebagai milik Allah, asalkan mereka mau kembali sungguh-sungguh belajar hidup sebagai umat TUHAN dan bersumpah setia kepada-Nya, sebaliknya jika mereka tidak mau mendengarkan maka TUHAN akan mencabut hak-hak istimewa dan membinasakan mereka (ayat 17).
Renungkan, Tidak ada manusia yang boleh menjadikan keadilan ini miliknya sendiri karena hanya Allah yang berhak menghukum. Jika kita dipanggil oleh Allah untuk berbagian di dalam menyatakan keadilan dan kebenaran Allah di dalam dunia ini, maka kita harus melakukannya dengan hati yang dipenuhi kasih dan pengampunan yang sejati dari Allah. Seperti yang Yesus Tuhan katakan, “Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Matius 5:38-39).
Selamat beraktifitas dan salam sejaro (sehat jasmani dan rohani).
Tuhan memberkati.
[ Mulatua Silalahi
]

Persekutuan Studi Reformed