Renungan Harian [ Kamis, 11 Agustus 2022 ]
 
“TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah Bapaku, kuluhurkan Dia. TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya” (Keluaran 15:2-3).
 
Bagian ini merupakan sebuah nyanyian pujian kemenangan yang diekspresikan oleh Musa dan bangsa Israel kepada Allah yang dengan tangan-Nya sendiri telah membebaskan mereka dari cengkeraman Firaun, raja Mesir, yang telah memperbudak mereka sekian waktu lamanya. Allah yang memakai Musa sebagai pemimpin berhasil membebaskan bangsanya dari kejaran para tentara Firaun di tengah Laut Teberau. Dengan mengulurkan tangannya ke atas laut, ia membelah air laut itu hingga menjadi tempat kering dan bangsa Israel dapat berjalan melewatinya. Ketika tentara Firaun dengan kereta kudanya mencoba mengejar mereka sampai di tengah laut itu, maka atas perintah TUHAN, Musa kembali mengulurkan tangannya ke atas laut, maka berbaliklah air laut itu dan menenggelamkan tentara Firaun beserta kereta kudanya. (Kel 14:15-31).
 
Nyanyian Musa dan bangsanya ini hendak mengekspresikan suatu selebrasi akan keagungan kuasa Allah, yang telah menyelamatkan mereka. Itu sebab mereka berseru: “Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku.” Di dalam dunia kuno, ketika suatu bangsa berperang dengan musuh-musuhnya, maka yang berperang sesungguhnya adalah allah-allahnya. Itu sebabnya, ketika Israel berperang melawan Mesir di sini, mesti dipahami bahwa Allah Israellah yang sedang berperang melawan Mesir dan allah-allah Mesir. Maka kemenangan Israel ini adalah kemenangan Allah sendiri, karena Allahlah yang telah berperang bagi mereka dan memberi kemenangan. Dan mereka berseru: “TUHAN itu pahlawan perang (warrior).” Seorang pahlawan perang yang membebaskan mereka dari cengkeraman musuh-musuhnya. Peter Enns di dalam tafsiran kitab Keluaran menyebut nyanyian ini adalah suatu nyanyian Penebusan (song of redemption) atas tindakan pembebasan yang TUHAN kerjakan (the act of deliverence). Sebuah hymne di tengah kisah pembebasan.
 
Tindakan pembebasan yang TUHAN kerjakan bagi Israel, umat-Nya, dari cengkeraman Mesir (Firaun) dalam cerita di atas sesungguhnya merupakan sebuah bayang-bayang (foreshadow) dari tindakan Allah yang telah membebaskan kita, umat-Nya, dari cengkeraman belenggu dosa. Dan kita merayakannya dengan ucapan syukur dan pujian hanya kepada-Nya.
 
Nyanyian (pujian) adalah apa yang umat Allah lakukan dalam meresponi apa yang sudah Allah kerjakan bagi mereka.
 
[ Nikson Sinaga ]
Persekutuan Studi Reformed
 
Pin It
 

 
Copyright © Persekutuan Studi Reformed
 
 
Persekutuan Studi Reformed
Contact Person: Sdri. Deby – 08158020418
 
About Us  |   Visi  |   Misi  |   Kegiatan