Renungan Harian, Selasa 16 Agustus 2022
Selamat pagi,
renungan bacaan kita pada hari ini adalah sebagai berikut:
“Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar.” (Yeremia 13:11)
Pada pasal sebelumnya (pasal 11) Yehuda diingatkan akan sebuah perjanjian yang dahulu TUHAN buat dengan nenek moyang mereka. Melalui perjanjian ini mereka seperti dilekatkan, diikat dengan TUHAN sehingga mereka boleh senantiasa menikmati dan mengalami kedekatan dengan TUHAN. Bahkan dengan perjanjian ini juga Israel menjadi umat pilihan TUHAN yang sangat dihormati, disegani, dipuji dan bahkan dimuliakan oleh bangsa-bangsa lain karena mereka memiliki TUHAN yang berbeda dengan ilah-ilah dari bangsa lain.
Apa yang akan terjadi jika mereka tidak lagi mengingat perjanjian itu? Inilah nubuatan yang akan TUHAN lakukan atas umat-Nya Yehuda, “Maka pergilah aku ke sungai Efrat, lalu aku menggali dan mengambil ikat pinggang itu dari tempat aku menyembunyikannya, tetapi ternyata ikat pinggang itu sudah lapuk, tidak berguna untuk apapun” (Yer. 13:7). Ikat pinggang lenan sebagai simbol kehormatan dan kemuliaan yang TUHAN perintahkan kepada Yeremia untuk membeli dan mengenakannya (ayat 1-2), maka sekarang TUHAN telah melepaskan “ikat pinggang-Nya” dan menyembunyikan dari hadapan-Nya di celah-celah bukit batu tepi sungai Efrat (suatu wilayah perbatasan antara Asyur dan Babel yaitu tempat di mana mereka dibiarkan “lapuk” dalam pembuangan di Babel) (ayat 4-5). Mereka tidak lagi menjadi “ikat pinggang lenan” dari TUHAN, yang selalu dilekatkan-Nya kepada-Nya sehingga mereka yang dahulu terpuji, ternama dan terhormat sekarang menjadi lapuk, sia-sia dan tidak berguna sama sekali.
Renungkan, marilah kita terus hidup yang mengikatkan dan melekatkan diri kepada TUHAN di dalam Kristus supaya kita tetap menjadi umat TUHAN yang terhormat dan terpuji di hadapan TUHAN dan sesama. Jika kita memilih melepaskan diri dari ikatan TUHAN maka yang ada hanyalah hidup kesia-siaan dan tidak berguna sama sekali.
Selamat beraktifitas dan salam sejaro (sehat jasmani dan rohani).
Tuhan memberkati.
[ Mulatua Silalahi
]

Persekutuan Studi Reformed