Renungan Harian, Rabu 17 Agustus 2022.
HUKUM KRISTUS
Selamat pagi.
“Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,” Roma 10:4. Dan, Paulus berkata, “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus,” Galatia 3:27. Di sini, Alkitab menjelaskan, oleh karena kita dibaptis di dalam Kristus maka kita telah mengenakan Kristus. Artinya, hal yang prinsip dari hukum Kristus adalah, MENGENAKAN KRISTUS.
Sesungguhnya, pemenuhan hukum Kristus adalah terselenggaranya PERAN KRISTUS di dalam gerak hidup kita secara bersama-sama. Sebab, Paulus berkata, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus,” Galatia 6:2. Nyata, bahwa hukum Kristus menolak individualistis.
Bagaimanakah kesadaran orang Kristen terhadap hukum Kristus? PERIHAL PERTAMA yang timbul di dalam kesadaran orang Kristen oleh karena hukum Kristus adalah “kemerdekaan.” Ya, hukum Kristus menempatkan kesadaran kita pada “nuansa merdeka.” Periksa saja kesadaran Anda, bukankah Anda tidak terikat lagi dengan segala macam aturan-aturan peribadahan yang memberatkan? Kemerdekaan oleh karena mengenakan Kristus, bukan saja perihal terbebas dari tuntutan dosa, namun juga perihal hubungan kita dengan Allah dan sesama. Hukum Kristus menjadikan “kasih” sebagai WUJUD dari realita kemerdekaan yang mengalir dalam kesadaran orang Kristen, maka kita MAMPU berhubungan dengan Allah dan sesama kita dalam inisiatip-inisiatip yang bersumber dari mengasihi Allah.
PERIHAL KEDUA yang timbul di dalam kesadaran orang Kristen oleh karena hukum Kristus adalah “kesetiaan.” Wujud “kesetiaan” ini adalah “terikat kita kepada Allah.” Hukum Kristus menjadikan “kasih” sebagai WUJUD dari realita ikatan yang mengalir dalam gerak kesadaran Kristen kita. Kita terikat kepada Allah oleh “mengasihi Allah” yang kita miliki.
PERIHAL KETIGA yang timbul di dalam kesadaran orang Kristen oleh karena hukum Kristus, adalah PERINTAH-NYA. “Mengasihi” menjadi perintah Kristus bagi kita, karenanya kita terdorong untuk melakukan tindakan kasih. Yohanes berkata, “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut,” 1 Yoh. 3:14. “Mengasihi” adalah hidup yang kita jalani sehari-hari. Artinya, PERINTAH-NYA yang terus kita kerjakan, itulah hidup kita.
Terpujilah Kristus. Amin.
[ Gogona Gultom
]

Persekutuan Studi Reformed