
_oOo_
Yohanes 1:14
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”
|
Melalui Natal yang kita rayakan setiap tahunnya, kita memahaminya sebagai momen sejarah di mana sang Firman itu telah menjadi manusia, inkarnasi Yesus Kristus menjadi manusia. Matthew Henry di dalam komentarnya menyatakan Yohanes 1:14 ini telah mengungkapkan inkarnasi Kristus lebih jelas daripada apa yang sudah dikatakan sebelumnya.
Melalui tulisan ini, kita akan mendedah pemikiran seorang theolog, James Montgomery Boice, mengenai Yohanes 1:14 ini. Boice menandaskan bahwa ketika Yohanes menuliskannya, dapat dipastikan ini sedang mengacu pada masa hari-hari di mana Israel berada dalam pengembaraan di padang gurun. Pada waktu itu tabernakel dimengerti sebagai pusat ibadah dan ia berada di tengah-tengah Israel selama masa pengembaraannya di padang gurun. Segala sesuatu yang berkaitan dengan tabernakel, seperti ukurannya, peralatannya, warnanya, fungsinya, pengaturannya, dirancang untuk mengkomunikasikan kebenaran Tuhan melalui ibadah umat-Nya. Oleh karenanya, banyak dari fungsi-fungsinya dipahami sebagai bayang-bayang (foreshadow) dari Yesus Kristus di dalam inkarnasi-Nya menjadi manusia dan berdiam di tengah-tengah umat-Nya.
Berikut pemikiran Boice mengenai bagaimana keterkaitan atau paralelnya fungsi tabernakel dengan Yesus Kristus:
-
Tabernakel adalah pusat dari perkemahan Israel di padang gurun.
-
Tabernakel adalah tempat di mana hukum Musa dipelihara.
-
Tabernakel adalah tempat Tuhan tinggal dan simbol dari kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya.
-
Tabernakel adalah tempat di mana Tuhan berfirman kepada umat-Nya.
-
Tabernakel adalah tempat untuk korban persembahan.
-
Tabernakel adalah tempat di mana orang Israel beribadah.
Kesimpulan
Semua ini adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tertinggi manusia di sepanjang sejarah umat manusia. Pertanyaan-pertanyaan yang teramat penting, bahkan jauh lebih penting daripada pertanyaan-pertanyaan ilmu pengetahuan sekalipun.
Pertanyaan-pertanyaan itu seperti:
-
Bagaimanakah manusia berdosa (naturnya sudah rusak oleh dosa) dapat bertemu dengan Allah yang maha suci?
-
Bagaimanakah manusia berdosa mencari Tuhan? Dan dapat mengerti dan memahami siapa Tuhan itu?
-
Bagaimanakah manusia berdosa dapat diterima oleh Tuhan?
-
Bagaimanakah manusia berdosa dapat memperoleh pengampuan dosa dari Tuhan?
-
Bagaimanakah manusia berdosa mengetahui bahwa dia sudah diampuni dan berdamai dengan Tuhan?
Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab di dalam konsep tabernakel ini (sebagai bayang-bayang Yesus Kristus) yang kini menjadi realita di dalam diri Yesus Kristus. Di atas kayu salib, Yesus adalah korban yang sempurna. Ia mati menggantikan kita, menanggung dosa-dosa kita. Melalui pengorbanan Kristus, dahulu kita adalah anak-anak yang patut dimurkai Allah, akan tetapi sekarang menjadi anak-anak Tuhan yang dapat bertemu di hadirat Allah Bapa. Terpujilah Tuhan jikalau di Natal ini kita diingatkan kembali bahwa pusat dari Kekristenan adalah Yesus Kristus.
Selamat Natal 2020 dan Selamat Tahun Baru 2021.
[ Ranto M. Siburian
]
