
_oOo_
Oratorio Messiah dan Teks Alkitab
Pada artikel Edisi Natal Desember 2020 telah ditulis sebuah refleksi teologis akan kelahiran Kristus dari karya yang begitu agung Oratorio Messiah. Kita mengetahui tiga bagian dari Oratorio Messiah yang Handel susun seluruhnya merupakan kutipan dari teks Alkitab yang sebagian besar terambil dari Alkitab King James Version. Berikut adalah teks-teks Alkitab yang Handel kutip ketika Handel menyusun sebuah Oratorio Messiah hanya dalam 24 hari.
Alkitab
Jumlah
Ayat Alkitab
Ayat Alkitab
Referensi
Ayub
2 ayat
#45 (19:25-26)
Mazmur
14 ayat
#27 (22:7); #28 (22:8); #29 (69:20[21]); #32 (16:10); #33 (24:7-9); #36 (68:18); #37 (68:1); #40 (2:1-2); #41 (2:3); #42 (2:4); #43 (2:9)
Yesaya
22 ayat
7:14; 9:2,6; 35:5-6; 40:1-5,9,11; 50:6; 52:7; 53:3-6, 8; 60:1-3; #2 (40:1-3); #3 (40:4); #4 (40:5); #8 (7:14); #9 (40:9; 60:1); #10 (60:2-3); #11 (9:2); #12 (9:6); #19 (35:5-6); #20 (40:11); #23 (53:3; 50:6); #24 (53:4-5); #25 (53:5); #26 (53:6); #31 (53:8); #38 (52:7)
Ratapan
1 ayat
#30 (1:12)
Hagai
2 ayat
#5 (2:6,7)
Zakaria
2 ayat
#18 (9:9-10)
Maleakhi
3 ayat
#5 (3:1); #6 (3:2); #7 (3:3)
Matius
3 ayat
#20 (11:28-29); #21 (11:30)
Lukas
5 ayat
#14 (2:8-9); #15 (10-11); #16 (2:13); #17(2:14)
Yohanes
1 ayat
#22 (1:29)
Roma
3 ayat
#38 (10:15); #39 (10:18); #52 (8:34)
1 Korintus
10 ayat
#45 (15:20); #46 (15:21-22); #47 (15:51-52); #48 (15:52-53); #49 (15:54); #50 (15:55-56); #51 (15:57)
Ibrani
2 ayat
#34 (1:5); #35 (1:6)
Wahyu
6 ayat
#44 (19:6, 11:15); #53 (5:9,12-14)
Jumlah
73 ayat
-
Dari banyaknya kutipan ayat-ayat Alkitab di atas, betapa Handel telah menghadirkan sebuah komposisi musik Oratorio terbesar dan teragung di sepanjang zaman. Ia telah menginterpretasi Kristologis Mesianik dari teks-teks Alkitab tersebut yang kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah karya musik. Yesus Kristus selalu menjadi pusat dari seluruh karya agung Oratorio yang ia ciptakan.
Lihatlah, Anak Domba Allah (Oratorio Messiah No. 22)
Oratorio Messiah bagian kedua No. 22 diawali dengan paduan suara menyanyikan “Behold the Lamb of God, who taketh away the sins of the world,” yang menjadi perenungan akan penderitaan Kristus, Anak Domba Allah yang akan menebus dosa manusia dan diakhiri dengan paduan suara (chorus) “Hallelujah”.
Messiah, No. 22 dimulai dari nada G minor yang menggambarkan perasaan firasat petanda bahwa sesuatu yang tragis akan terjadi. Alunan simfoni menjadi pembuka yang kemudian dilanjutkan paduan suara (chorus) yang menyanyikan syair pujian dari Injil Yohanes 1:29 dalam bentuk fuga atau fugue, “Lihatlah, Anak Domba Allah, yang menghapus dosa manusia.” Akan tetapi Handel menghadirkan alunan musik yang cukup panjang sebagai perenungan akan Kristus, Anak Domba Allah, yang menjadi domba korban, menderita dan mati demi menebus dosa manusia.
Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Anak Domba yang tidak berdosa, yang rela menyerahkan diri-Nya mati sebagai korban pengganti (substitusi) dari dosa umat-Nya. Sebagaimana dosa pertama hadir melalui Adam dan diturunkan kepada seluruh umat manusia, maka melalui Yesus sebagai Adam kedua (the second Adam), dosa-dosa kita dipikul dan ditimpakan kepada-Nya di atas kayu salib. Oleh karenanya, melalui penderitaan dan kematian Anak Domba Allah di atas kayu salib, kita orang berdosa dimungkinkan untuk menerima penebusan dan keselamatan dari Allah Bapa. Di dalam 2 Korintus 5:21 dikatakan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Di dalam Kristus, kita, orang berdosa, boleh menerima pembenaran melalui pengorbanan Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia itu.
Inilah yang menjadi keindahan dari Oratorio Messiah No. 22 yang menghadirkan sebuah simfoni dan pujian yang memberitakan tentang penderitaan dan kematian Kristus di kayu salib. Namun demikian, Anak Domba yang menghapus dosa manusia itu pada akhirnya akan menerima hormat, pujian dan kemuliaan di tempat yang maha tinggi melalui pujian penutup dari Oratorio Messiah No. 53 “Worthy is the Lamb.”
Selamat Paskah 2021.
[ Mulatua Silalahi, MT
]
